Secerah mentari yang menyingsing pagi……
Seindah belaian
katulistiwa yang memancar………
Seelok gelora kasih
yang bersemayam direlung hati……….
Seindah persahabatan
yang telah kita jalin…….
Tuhan telah menyatukan kita bukan semata
Kebetulan saja, tetapi
kita disatukan karena cintaNya
Layaknya keluarga yang
saling berangkulan
Tanpa mengenal jarak,
ruang dan waktu
Dan gerbang impian ada
di depan mata kita
Aku harap kamu merajut
benang jalan terbaik
Dan sebuah keberkahan
meridhoi hidupmu
sahabat adalah tetesan embun pagi
yang jatuh membasahi kegersangan hati
hingga mampu menyuburkan seluruh taman
sanubari
dalam kesejukan
Sahabat seperti bintang gemintang malam di angkasa raya
yang menemani kesendirian rembulan yang
berduka
hingga mampu menerangi gulita semesta
dalam kebersamaan
Sahabatku bagaikan pohon rindang dengan seribu dahan
yang memayungi dari terik matahari yang tak
tertahankan
hingga mampu memberikan keteduhan
dalam kedamaian
Wahai angin pengembara
kabarkanlah kepadaku tentang dirinya
jikalau memang jarak
mata kita memandang telah jauh
Sahabatku adalah kumpulan mata air dari telaga
suci
yang jernih mengalir tiada henti
hingga mampu menghapuskan rasa dahaga diri
dalam kesegaran
Sahabatku bagaikan derasnya hujan yang turun
yang menyirami setiap jengkal bumi yang
berdebu menahun
hingga mampu membersihkan mahkota bunga dan
dedaun
dalam kesucian
Sahabatku sebagai untaian intan permata
yang berkilau indah sebagai anugerah tiada
tara
hingga mampu menebar pesona jiwa
dalam keindahan
Wahai burung duta suara
ceritakanlah kepadaku tentang dirinya
jikalau kita telah
sulit untuk bertatap muka
Sahabatku ku,
Jika ada saudaraku
yang lain diantara kakak dan adikku itu pastilah kau
Kawan…
Jika suatu saat semua
tlah beranjak pergi dari rumah kita,
Dapatkah kita bersama-sama berdebat soal bulan
lagi?
Akan kah kita dapat
berlomba memacu perahu lagi?
Dapatkah memory 3
tahun itu terulang lagi?
Entahlah… hanya waktu
yang bisa menjawab Semua itu
Aku hanya bisa berdoa
dan berharap agar kelak, kita bisa bersama – sama kembali
dengan semua
celothehan kisah kasih kita di bangku sekolah
Ingatkah Dirimu
sahabat,
disaat Kita pernah
menghempas tangis bersama
Bertindih susah
bersama
Bermandi keringat
tanpa jeda
dan tak pernah
hiraukan waktu
Sahabat Tahukah kau?
Kesedihan yang nampak
di raut mukamu
Adalah kepedihan
terdalamku
Ketidak ramahan dirimu
adalah penyobek hatiku,
Bahwa segala luka yang
menyobek hatimu
Adalah pisau yang
mengalir deras di setiap tetes darahku
Saudara ku
Kita pernah bersama-sama
menyusuri indahnya deraian ombak
untuk menggapai sebuah
mimpi mimpi kita,
untuk membuat jejak –
jejak mimpi yang ada didalam angan-angan kita
dan mempunyai tekad!
semangat! yang kuat untuk meraih
segalanya
tuk menggapai semua
cita – cita yang tak bisa terangkai dalam kata-kata
yakinlah selalu sobat,
Walau raga tak lagi
bersama
walau tangan tak dapat
berjabat
walau mata tak dapat
menatap
Tapi perpisahan ini
bukan akhir dari segalanya
Namun semua ini harus
kita jalani
Dan aku percaya..
bahkan kamu pun percaya
bahwa kelak kita kan bersua lagi, dengan mengulang
kisah-kisah kita kini.
Sahabat, ingatkah kau?
Dikala kita sering
bercanda,
tertawa bersama
Bercerita, dua jam
lebih dekat
bahkan sampai Terharu,
karena unek-unek yang menilai diri kita
dan Menangis, hanya karena ego kita masing2
Kecewa karena berpikir
tak bisa satu hati lagi
dan Berpanas ceria
dikala terik
Namun, sekarang semua
itu bisa kita mengerti. bisa kita pahami, tentang sikap kita masing2…
Tahukah kao sobat?
Bahwa secercah tawa
yang dulu slalu menghiasi wajahmu
mungkin akan sulit
kulihat lagi
Kebanggaan dalam tali
hati antara kau dan aku
Kini mulai renggang
karena jarang tuk bersama
Padahal aku rapuh
tanpa tanganmu
Aku ingin kalian
selalu menjaga dan melindungiku
Sobat …
Sebuah celotehan yang pernah
kudapat bila kusalah
Sebuah bimbingan yang
selalu merangkulku bila kulemah
Kini tak akan pernah
kudapati lagi
Kemana aku harus
mencari itu semua?
Teman…
Maafkan diri ini bila ku
salah
Meski kita harus hidup
terhalangi jarak
Bagiku kau selalu ada
dalam hatiku
Karena kau adalah
sahabatku
Dari dulu dan sampai
kapan pun
Semua kenangan
bersamamu tak akan pernah sirna
meski beribu kisah
datang
kenangan akan tetap
abadi tersimpan dalam benak kita
dan terukir dalam
hatiku
dirimu menyatu dalam
darahku
mengerti setiap
gundahku
kau hapus dengan tawa
riangmu
sobatku….
pelangi hadir mewarnai
langkah kita
meski kadang tak seindah
mentari pagi
namun warnanya tak
pernah pudar
tahukah kao sobat?
bulan mungkin akan
kehilangan bintang
sama halnya dengan ku
tak pernah ku sangka
secepat itu kalian pergi
Aku mohon, teman, jikalau kalian telah
mempunyai teman baru
mungkin lebih sempurna
dariku
Tolong jangan lupakan
aku, dan melupakan semua kenangan kita…
mungkin saja di tanah
baru nanti, aku tak bisa mencari teman sepertimu, jikalau bisa, mungkin itu
sulit…
Dan… mungkin aku tak
akan ceria tanpa dirimu bahkan aku bisa gersang tanpa mu…
sobat
dapatkah kau temani
aku dalam mimpiku?
agar tiada lagi lara
hati disini
walau itu tak akan
mungkin
tapi aku akan selalu
berharap . . .
Keine Kommentare:
Kommentar veröffentlichen
Hinweis: Nur ein Mitglied dieses Blogs kann Kommentare posten.